Human Rights Defender (HRD) atau Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) adalah siapapun yang terlibat di dalam upaya memajukan dan memperjuangkan perlindungan dan perwujudan HAM dan kebebasan fundamental di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Kerja-kerja pembelaan HAM yang dimaksud dapat dilakukan baik secara individual maupun kelompok.
Di Indonesia, perjuangan membela HAM bukanlah perkara mudah. Para Pembela HAM kerap menjadi target kekerasan, intimidasi, kriminalisasi, dan penangkapan sewenang-wenang. Pembela HAM juga sering menjadi korban penyerangan di ranah digital lewat peratasan dan pembajakan akun. Selain itu, dimensi kekerasan terhadap pembela HAM dari kelompok marjinal seperti perempuan, LGBTQ dan kepercayaan minoritas juga menjadi persoalan serius.
Berdasarkan berbagai laporan dan dokumentasi elemen masyarakat sipil, kekerasan terhadap pembela HAM terjadi di berbagai sektor. Namun, salah satu sektor yang mengalami kekerasan tertinggi adalah di sektor lingkungan hidup. Kekerasan dan ancaman kekerasan yang dialami oleh para pembela HAM di sektor lingkungan hidup dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan dan pemerintah.
Penyebab maraknya tindak kekerasan itu, salah satunya, adalah karena Indonesia belum memiliki kerangka hukum yang mengatur secara jelas mekanisme perlindungan bagi Pembela HAM. Apalagi, hingga kini, data dan informasi terkait Pembela HAM, termasuk kasus yang mereka hadapi, belum terdokumentasi dengan baik. Pertukaran informasi dan pengalaman dari para pembela HAM di Indonesia yang didokumentasikan dengan baik dapat menjadi ruang pembelajaran bersama untuk mengedepankan perlindungan kerja-kerja pembelaan HAM. Tanpa basis data yang kuat, proses advokasi kebijakan pun menjadi sulit.
Kemitraan bagi Pembaruan Tata Kelola Pemerintahan (KEMITRAAN) melalui Program Perlindungan Pembela Hak Asasi Manusia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia mengembangkan Human Rights Defender Knowledge System (HRDKS) sebagai bentuk kontribusi upaya peningkatan perlindungan pembela HAM di Indonesia.
HRDKS adalah sebuah wadah pembelajaran dan pertukaran pengetahuan terkait hak asasi manusia (HAM) dan pembela HAM di Indonesia, khususnya di sektor lingkungan. Di dalam sistem ini, publik dapat membaca materi publikasi seperti artikel, media, dan riset yang dibuat berbagai pihak agar dapat mengikuti terus perkembangan isu terkait pembela HAM. Publik juga dapat membaca produk-produk pengetahuan program Program Perlindungan Pembela Hak Asasi Manusia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia yang dapat dugunakan untuk meningkatkan kerja-kerja pembelaan HAM di tanah air.
HRDKS dan produk-produk yang tersedia di dalamnya merupakan hasil kolaborasi KEMITRAAN bersama mitra kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional. Tak hanya itu, HRDKS juga membuka ruang bagi publik untuk ikut mengirimkan produk pengetahuan terkait isu pembela HAM seperti panduan, riset, modul, dan lainnya. HRDKS juga memberi kesempatan kepada publik untuk mengirimkan proposal kerja sama, kampanye yang tengah dijalankan, dan ajakan untuk berdonasi serta mengikuti kegiatan-kegiatan terkait isu pembela HAM. Mari berkontibusi untuk meningkatkan perlindungan kerja-kerja pembelaan HAM.